BOOKING TIKET PESAWAT

Pertotalan

Pertotalan. Info sangat penting tentang Pertotalan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Pertotalan

Pertotalan
Mungkin ada yang tidak sependapat dengan pernyataan saya diatas tadi. Jumlah penggemar sebuah Facebook Fan Page kan tidak sama dengan jumlah orang yang sudah terdaftar sebagai teman kita di Facebook. Logika sederhananya mungkin seperti ini: jumlah penggemar Fan Page = 2.000 orang, teman-teman Facebook kita = 500 orang, total jumlahnya = 2.500 orang. Jadi, ada 2.500 orang yang melihat tautan atau link promosi yang kita cantumkan. Itu sama sekali tidak benar. Teman-teman kita belum tentu menjadi penggemar Fan Page tersebut, dan penggemar Fan Page itu belum tentu sudah menjadi teman Facebook kita. Satu hal lagi yang perlu diingat, sangat jarang facebooker yang mengunjungi sebuah Facebook Fan Page pada halaman mukanya. Mereka biasanya hanya mengunjungi halaman catatan. Itu pun hanya per catatan, biasanya catatan terbaru. Sedangkan link atau tautan yang kita buat itu diluar halaman catatan dan sangat jarang dilihat. Tapi ada juga yang cukup cerdik dengan mencantumkan link atau tautannya pada bagian komentar catatan. Dengan cara ini, tautan tersebut bisa terlihat oleh semua penggemar Facebook Fan Page tersebut. Tentunya jika ada yang membuka dan membaca catatan itu. Jika yang membaca catatan itu cukup banyak, hasil promosinya mungkin cukup bagus. Lalu, bagaimana sih cara yang cukup bagus untuk numpang promosi di halaman Facebook Fan Page milik orang lain? Tentu saja dengan cara menghubungi admin. Minta kepada admin untuk menerbitkan link atau tautan milik kita sebagai update status halaman Fan Page itu. Bukan kita yang mencantumkannya sendiri. Dengan cara ini, tautan tersebut akan terlihat pada halaman beranda semua penggemar. Tentunya dengan harapan adminnya cukup baik hati dan bersedia menolong. Sekedar info tambahan, ada tiga Facebook Fan Page yang saya kelola, dan masing-masing memiliki penggemar dengan angka diatas 2.000 orang. Bisa dilihat melalui link dibawah ini: Seperti biasa, setiap mengisi tangki sepeda motor saya yang hampir kosong, saya hanya butuh bensin seharga Rp.10.000,-. Di Bunyu, dengan jumlah uang segitu, saya cuma mendapat bensin kurang dari 2 liter. Kurang sedikit. Begitu harga BBM naik tempo hari, kurangnya jadi lebih banyak. Tapi saya tetap saja beli bensin dengan membayar Rp. 10.000,-. Percayakah Anda bahwa itu cukup untuk kebutuhan selama seminggu? Saya sarankan, sebaiknya Anda percaya. Pulau Bunyu adalah pulau yang kecil. Jika semua jalan beraspal yang ada di pulau ini dijadikan satu (disambung-sambung, bukan ditumpuk, apalagi diuntel-untel), panjangnya ndak akan lebih dari 50 Km. Dan saya hanya memerlukan 15% dari jalan sepanjang itu setiap harinya. Koq bisa? Ya bisa dong. Jarak antara rumah dengan kantor kurang dari 2 Km. Jadi, sepeda motor saya sama sekali ndak terpengaruh dengan kenaikkan harga bbm. Setidaknya belum. Tapi lepas dari cerita sepeda motor saya itu, pengaruh kenaikkan harga bbm sudah membuat jidat jadi mengkerut. Contohnya, harga tiket speedboat reguler yang biasanya 60 ribu rupiah, sekarang naik jadi 75 ribu. Apa boleh buat, kata mas Andri yang tadi siang nyeberang ke Tarakan. Masa' mau berenang? Terpaksa deh beli tiket itu juga. Meskipun harganya sudah nambah 15 ribu rupiah. Untungnya saya jarang punya keperluan yang mengharuskan saya untuk menyeberang ke Tarakan. Untuk sementara, saya masih belum terpengaruh dengan kenaikkan harga bbm.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger