BOOKING TIKET PESAWAT

Tolak tawaran saham maskapai penerbangan

Tolak tawaran saham maskapai penerbangan. Info sangat penting tentang Tolak tawaran saham maskapai penerbangan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Tolak tawaran saham maskapai penerbangan

Tolak tawaran saham maskapai penerbangan. Bisnis Tiket Pesawat. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menolak usulan Merpati Nusantara Airlines untuk mengonversi utang sebesar US$35 juta (setara Rp315 miliar) menjadi saham di maskapai yang melayani rute perintis itu.

Bisnis Tiket Pesawat, Berita Penerbangan. Dirut Garuda Emirsyah Satar mengatakan usulan konversi utang ke saham dinilai tidak menguntungkan dari segi bisnis, selain itu maskapainya juga masih memiliki keterikatan utang dengan banyak kreditur. "Jangan hanya karena sesama BUMN, jadi kita setuju. Intinya hitungan bisnisnya harus jelas. Garuda juga masih ada covenant dengan kreditur," katanya, akhir pekan lalu.

Menurut Emirsyah, Garuda masih memiliki banyak kesepakatan (covenant) dengan kreditur dan masih banyak persetujuan lainnya di perseroan itu yang harus dipatuhi maskapai pelat merah tersebut. Sampai dengan saat ini, tambahnya, pihaknya juga belum mendapatkan kejelasan perhitungan bisnis jika maskapainya memilih opsi mengubah utang Merpati menjadi penyertaan saham. "Mengenai masalah itu sampai kini belum ada kejelasan, Direktur Keuangan [Eddy Porwanto] sedang membahas masalah itu," ujar Emirsyah.

Dia menjelaskan pihaknya juga belum bisa menerima usulan konversi utang ke saham dengan alasan keduanya berstatus BUMN. Emirsyah memaparkan utang Merpati di Garuda sekitar Rp315 miliar atau setara dengan US$35 juta yang sebagian besar berasal dari utang perawatan pesawat di GMF AeroAsia, anak usaha Garuda.

Sebelumnya, Komisaris Utama Merpati Said Didu menyatakan pihaknya menawarkan opsi konversi utang ke saham perseroan kepada sejumlah kreditur untuk memperbaiki neraca keuangan.

Merpati tercatat memiliki utang sekitar Rp2 triliun kepada PT Pertamina, PT Garuda Indonesia, dan PT PAB Multifinance. Selain kepada perusahaan, Merpati juga memiliki utang kepada pemerintah dalam bentuk pajak. Saat ini, Merpati tinggal menyisakan utang sebesar Rp1,5 triliun setelah mencicil Rp500 miliar kepada PT Jamsostek, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger